Jurnal 1 (MODEL PEMILIHAN INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF
YANG RAMAH LINGKUNGAN)
Penulis : Triwulandari S. Dewayana, Dedy Sugiarto,
Dorina Hetharia
Tahun terbit: 2013
Jurnal 2 (
IMPLEMENTASI GREEN PRODUCTIVITY UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH)
Penulis: Suhartini, ST, MT
Tahun Terbit: 2012
Berikut ini ringkasan dari dua jurnal di atas:
United
Nations Industrial Development Organization menyebutkan bahwa green industry harus
menjadi komitmen bagi setiap industri untuk mengurangi dampak terhadap
lingkungan yang timbul akibat proses produksi. Adapun industri yang dapat
menerapkan green industry adalah industri yang bergerak di sektor environtmental
good dan jasa, yakni : industri pendaur ulang, pengolah limbah, konsultan
lingkungan, industry manufaktur dan lain-lain.
Perancangan model pemilihan
industri komponen otomotif yang ramah lingkungan merupakan bagian dari penelitian
dalam rangka memformulasikan strategi pengembangan industri yang ramah
lingkungan untuk meningkatkan daya saing. Yang dimaksud dengan industri ramah
lingkungan adalah industri yang memenuhi kriteria sebagai green
industry.
Green industry merupakan
industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan dan
efektivitas penggunaan sumber daya secara kontinuitas sehingga dapat
menyelaraskan pembangunan industri yang diharapkan.
Berikut adalah uraian tentang implementasi dari green
industry (Kemenprin 2013):
green industry diterapkan
melalui konsep produksi bersih (cleaner production) yang merupakan suatu
pendekatan yang terintegrasi sebagai suatu strategi pengelolaan lingkungan yang
prefentif, terpadu dan diterapkan terus-menerus. Penerapannya dilakukan melalui
aplikasi 4R, yaitu Reduce (penguraian limbah pada sumbernya), Reuse (penggunaan
kembali limbah), Recycle (daur ulang limbah), dan Recovery (pemisahan suatu
bahan atau energy dari suatu limbah).
Berdasarkan bobot factor yang
diperoleh, model pemilihan industri komponen otomotif yang ramah lingkungan
lebih memprioritaskan faktor pengelolaan limbah dengan bobot sebesar
0,6370. Pada faktor ini, penurunan emisi CO2 merupakan prioritas utama
dengan bobot sebesar 0,6480. Prioritas selanjutnya adalah pada faktor proses
produksi dengan bobot faktor sebesar 0,3860.
Sub kriteria dari kriteria teknologi
proses, bobot terbesar adalah penerapan Reduce, Reuse, recycle (3R)
yaitu sebesar 0,7172. Oleh karena itu upaya penurunan emisi CO2 dan penerapan
3R akan menjadi indikator bagi industri komponen otomotif agar dapat
dikategorikan industry ramah lingkungan.
Pada
industri kerajinan batik (Kampoeng Batik) dikenal istilah green productivity
yakni strategi untuk meningkatkan produktivitas bisnis dan kinerja lingkungan
pada saat yang bersamaan dalam mengembangkan sosial ekonomi secara keseluruhan
(APO, 2003). Green productivity adalah bagian dari upaya peningkatan
produktivitas yang ramah lingkungan dalam rangka menghadapi isu global tentang suistainable
development.
Green
productivity menggunakan konsep hasil penggabungan dua hal penting
yaitu perbaikan produktivitas dan perlindungan lingkungan.
Dengan menganalisis proses input dan
output , green productivity dapat menghasilkan perubahan yang signifikan
dalam proses peningkatan produktivitas. Selain melestarikan lingkungan,
kita juga dapat meningkatkan produktivitas. Hal ini juga diharapkan bisa
menciptakan sustainable development.
Dari hasil perhitungan yang
dilakukan diketahui bahwa tingkat produktivitas Kampoeng Batik untuk tahun 2011
adalah 104,6 % dengan tingkat produktivitas sebelumnya sebesar 103,3 %. Jadi
dapat diketahui setelah dilaksanakan penanganan limbah cair di Kampoeng Batik
maka produktivitas meningkat sebesar 1,3% dari sebelumnya.
Kesimpulan :
Dari jurnal 1 tentang model
pemilihan industri komponen otomotif yang ramah lingkungan lebih memprioritaskan pada faktor pengelolaan limbah / emisi CO2. Sedangkan dari
jurnal 2 tentang hasil perhitungan penanganan limbah. Pada dasar nya kedua jurnal tersebut
memiliki kesamaan tujuan yaitu untuk meningkatkan produktivitas dan
melestarikan lingkungan demi mencapai sustainable manufacturing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar